Profil Facebook Arini Ayuningrias

Jumat, 17 Oktober 2014

Menjadi Dewasa itu Sulit

Bukan seorang yang pandai dalam berkata-kata dan bukan pula seorang yang suka dalam berbahasa, tapi hanya ingin menuangkan sedikit pengalam hidup melalui sebuah tulisan… pengetahuan yang mungkin bisa dibilang minim, pergaulan yang agak kurang mengikuti zaman, kala itu aku mulai mencari-cari semua yang kurang dalam hidup ini dengan melepas semua kegiatan-kegiatan yang sangat membosankan dan melelahkan hingga memasuki dunia yang baru, seratus derajat terbalik dengan kehidupan sebelumnya. Dari memasuki hal-hal yang kecil dalam lingkungan hingga hal-hal yang besar dalam kehidupan  dan semua itu masih belum bisa dipahami hingga saat ini. Entah apa yang mengganjal dalam pikiran ini, tapi selalu berorientasi pada sebuah masa lalu.
Mengawali kisah dengan bertemu dan berkenalan dengan orang-orang yang lebih diatas umurku. Kebiasaan yang benar-benar berbeda dari pengalaman sebelumnya, biasanya kalau bertemu dengan orang yang lebih atas dari usia kita pasti mereka itu gila dengan hormat dan itu lah kesan pertama saya kepada mereka semua, tapi ternyata senior-senior itu berkelakuan yang agak diatas normal. Membuat terkejut dan heran tapi suatu keharmonisan terlihat disini, canda tawa menghiasi kehidupan ku dengan para senior, Tetapi Kini terasa sangat kehilangan mereka semua, mempunyai jalan hidup masing-masing yang hingga kini kami tidak ada komunikasi dengan satu sama lainnya.
Rasa ingin tahu dan berkenalan dengan senior diatas setahun ku, pada awalnya sangat menjengkelkan karena menurutku mereka semua tidak bisa menerima anggota baru selain angkatan mereka. Jugde pertama hingga saat ini masih melekat dalam benak pikiranku entah apa yang melandasi itu semua, kemungkinan besar mungkin karena pengalaman buruk yang pernah terjadi diawal perkenalanku dengan mereka semua dan hingga kini hanya satu, dua orang saja yang ku kenal dekat, karena itu pun dia selalu membully juniornya.
Memasuki tahun untuk memimpin sebuah kegiatan dalam angkatan, bukan tugas yang mudah dalam menyatukan berbagai sebuah presepsi dan tindakan. Bahkan hingga kini terasa kalau angkatan ku ini adalah angkatan yang paling egois satu sama lainnya yang tidak pernah bisa saling melengkapi dan mengerti satu sama lainnya. Ketika sosok pemimpin yang dibutuhkan disini, tetapi sosok pemimpin yang ku punya sangat berbeda sekali dari yang diharapkan, bentuk sesal dan kecewa yang aku rasakan padanya, bukan karena salah dalam memimpin bukan juga salah memilih pemimpin tetapi ketidak tegasan dalam pengambilan keputusan membuat pemimpin menjadi kalah dengan anak buahnya. Pengalaman yang paling berharga benar-benar terasa dalam kelompok ini, menjadi sesosok pembicara pun menjadi sulit apalagi untuk membina sebuah keharmonisan dalam angkatan kami ini. Sedih rasanya ketika melihat semua saling menjatuhkan satu sam lain. Dengan kata2 yang selalu terdengar berbeda-beda dari setiap orang.
Pelarian untuk menemukan suasana yang baru, ilmu yang baru, teman yang baru pula. Mengikuti alur disana-disini tapi ternyata sama halnya dengan kasus angkatan ku ini tapi berbedanya ketika melihat tetangga lebih bisa menutupi setiap permasalahannya. Hingga suatu ketika saat ku bercerita dengan teman “ayu, kamu harus ingat satu pepatah TETANGGA LEBIH HIJAU RUMPUTNYA DARI KANDANG SENIDIRI”.

Semua orang punya cara pandang yang berbeda dalam mengatasi setiap permasalahannya. namun penulis hanya menyarankan agar jangan pernah menyalahkan sebuah keadaan, ikuti saja dan biarkan mengalir, permasalahan akan selalu muncul dimanapun manusia berada, tetapi tergantung dari sikap dan pandangan kita. Sesuatu hal bila dilihat selalu dari sisi yang negatif, maka semua akan terlihat buruk tetapi coba ambil selalu hikmah dibalik kejadian yang terjadi dari itu semua hingga pada akhirnya kita akan mengerti dan bisa terus belajar dari semua permasalahan yang ada. 

Minggu, 15 Juni 2014

doraemon

doraemon