Arini Ayuningrias
Sebuah tulisan dibalik cerita
Minggu, 24 Juni 2018
Jumat, 17 Oktober 2014
Menjadi Dewasa itu Sulit
Bukan
seorang yang pandai dalam berkata-kata dan bukan pula seorang yang suka dalam
berbahasa, tapi hanya ingin menuangkan sedikit pengalam hidup melalui sebuah
tulisan… pengetahuan yang mungkin bisa dibilang minim, pergaulan yang agak
kurang mengikuti zaman, kala itu aku mulai mencari-cari semua yang kurang dalam
hidup ini dengan melepas semua kegiatan-kegiatan yang sangat membosankan dan
melelahkan hingga memasuki dunia yang baru, seratus derajat terbalik dengan
kehidupan sebelumnya. Dari memasuki hal-hal yang kecil dalam lingkungan hingga
hal-hal yang besar dalam kehidupan dan
semua itu masih belum bisa dipahami hingga saat ini. Entah apa yang mengganjal
dalam pikiran ini, tapi selalu berorientasi pada sebuah masa lalu.
Mengawali
kisah dengan bertemu dan berkenalan dengan orang-orang yang lebih diatas
umurku. Kebiasaan yang benar-benar berbeda dari pengalaman sebelumnya, biasanya
kalau bertemu dengan orang yang lebih atas dari usia kita pasti mereka itu gila
dengan hormat dan itu lah kesan pertama saya kepada mereka semua, tapi ternyata
senior-senior itu berkelakuan yang agak diatas normal. Membuat terkejut dan
heran tapi suatu keharmonisan terlihat disini, canda tawa menghiasi kehidupan ku
dengan para senior, Tetapi Kini terasa sangat kehilangan mereka semua, mempunyai
jalan hidup masing-masing yang hingga kini kami tidak ada komunikasi dengan
satu sama lainnya.
Rasa
ingin tahu dan berkenalan dengan senior diatas setahun ku, pada awalnya sangat
menjengkelkan karena menurutku mereka semua tidak bisa menerima anggota baru
selain angkatan mereka. Jugde pertama hingga saat ini masih melekat dalam benak
pikiranku entah apa yang melandasi itu semua, kemungkinan besar mungkin karena
pengalaman buruk yang pernah terjadi diawal perkenalanku dengan mereka semua dan
hingga kini hanya satu, dua orang saja yang ku kenal dekat, karena itu pun dia
selalu membully juniornya.
Memasuki
tahun untuk memimpin sebuah kegiatan dalam angkatan, bukan tugas yang mudah
dalam menyatukan berbagai sebuah presepsi dan tindakan. Bahkan hingga kini
terasa kalau angkatan ku ini adalah angkatan yang paling egois satu sama
lainnya yang tidak pernah bisa saling melengkapi dan mengerti satu sama
lainnya. Ketika sosok pemimpin yang dibutuhkan disini, tetapi sosok pemimpin
yang ku punya sangat berbeda sekali dari yang diharapkan, bentuk sesal dan
kecewa yang aku rasakan padanya, bukan karena salah dalam memimpin bukan juga
salah memilih pemimpin tetapi ketidak tegasan dalam pengambilan keputusan
membuat pemimpin menjadi kalah dengan anak buahnya. Pengalaman yang paling
berharga benar-benar terasa dalam kelompok ini, menjadi sesosok pembicara pun
menjadi sulit apalagi untuk membina sebuah keharmonisan dalam angkatan kami
ini. Sedih rasanya ketika melihat semua saling menjatuhkan satu sam lain. Dengan
kata2 yang selalu terdengar berbeda-beda dari setiap orang.
Pelarian
untuk menemukan suasana yang baru, ilmu yang baru, teman yang baru pula.
Mengikuti alur disana-disini tapi ternyata sama halnya dengan kasus angkatan ku
ini tapi berbedanya ketika melihat tetangga lebih bisa menutupi setiap
permasalahannya. Hingga suatu ketika saat ku bercerita dengan teman “ayu, kamu
harus ingat satu pepatah TETANGGA LEBIH HIJAU RUMPUTNYA DARI KANDANG SENIDIRI”.
Semua orang punya cara pandang yang berbeda dalam mengatasi setiap permasalahannya. namun penulis hanya menyarankan agar jangan pernah menyalahkan sebuah keadaan, ikuti saja dan biarkan mengalir, permasalahan akan selalu muncul dimanapun manusia berada, tetapi tergantung dari sikap dan pandangan kita. Sesuatu hal bila dilihat selalu dari sisi yang negatif, maka semua akan terlihat buruk tetapi coba ambil selalu hikmah dibalik kejadian yang terjadi dari itu semua hingga pada akhirnya kita akan mengerti dan bisa terus belajar dari semua permasalahan yang ada.
Minggu, 15 Juni 2014
Langganan:
Postingan (Atom)